Sabtu, 18 Desember 2010

Sayangi Aku Apa Adanya - Sparx

Kucoba untuk melupakan
Saat ku sengaja kau sakiti
Jujur tak mungkin sanggup kupenuhi
Untuk berpisah

Hanya dirimu yang mampu
Membuatku utuh
Dan kuharap suatu saat nanti
Kita bersama lagi

(Tak ‘kan sirna)
Cinta kita tak ‘kan sirna
Biarlah kita terus mencinta tanpa memiliki
Cinta kita tak ‘kan sirna
Biarlah masa yang menyembuhkan luka hati
Di akhir nanti

Manusia tak ada yang sempurna
Kita berdua pun sama saja
Sayangi aku apa adanya
Jangan memaksa

Bukakanlah mata hatimu
Temukan lagi cinta itu
Cinta yang tiada pernah mempertanyakan
Ka’rna diriku ini masih sayang padamu (selalu apa adanya)

Minggu, 12 Desember 2010

Lembayung Bali (sebuah lagu untuk sahabat)

Menatap lembayung di langit Bali
Dan kusadari
betapa berharga kenanganmu

Di kala jiwaku tak berbatas
Bebas berandai mengulang waktu...

Hingga masih bisa kuraih dirimu
Sosok yang mengisi kehampaan kalbuku

Bilakah diriku berucap maaf

masa yang tlah kuingkari dan meninggalkanmu

Oh, Cinta...


Teman yang terhanyut arus waktu
mekar mendewasa
Masih kusimpan suara tawa kita

Kembalilah sahabat lawasku
Semarakkan keheningan lubuk

Hingga masih bisa kurangkul kalian
Sosok yang mengaliri cawan hidupku
Bilakah kita menangis bersama
Tegar melawan tempaan
Semangatmu itu
oh, Jingga...

Hingga masih bisa kujangkau Cahaya
Senyum yang menyalakan hasrat hidupku
Bilakah kuhentikan pasir waktu
Tak terbangun dari khayal keajaiban ini
oh mimpi...


Andai ada satu cara
tuk menatap kembali agung Suryamu
Lembayung Bali





untuk seorang sahabat yang telah pergi kembali kepada Sang Empunya Kehidupan
7 Desember 2008 - 7 Desember 2010

Selasa, 14 September 2010

Guilty: It's Too Hard to Say Goodbye

Maaf...
Atas semua yg telah aku lakukan,
yang belum aku lakukan,
yang tidak pernah dan tak sempat aku lakukan untukmu.

Terlalu cepat kita berjumpa,
terlalu singkat aku mengenalmu,
dan terlalu cepat Tuhan memanggilmu
kembali dalam pelukan sayapNya
bahkan di saat aku belum tahu
siapa dirimu

Maaf
karena aku mencintaimu...

Sabtu, 17 Juli 2010

Tak Ada Gantinya - Ipang

Bagaimana ku bisa berpaling darimu
Sekian lama ku mencari separuh jiwaku
Ku mau menunggu, tak pernah berhenti
sampai suatu saat nanti kau kan menyadari

Ku ingin kau tahu takkan ada habisnya
Ku masih miliki cinta melebihi yang kau kira

Hanyalah senyummu yang menghapus rinduku
Telah lama tak ku jumpa, menghilang dariku
Akan kulakukan, asal kau kembali
Ku tak sanggup sendiri lebih lama lagi

Oh, ku ingin kau tahu takkan ada habisnya
Ku masih milikki cinta melebihi yang keu kira
Ku ingin kau tahu kau tetap di hatiku
Ada yang harus kau mengerti
Kau takkan ada gantinya

Yang aku inginkan hanyalah dirimu bersamaku selamanya
Bantu aku pergi dari
sepi yang ku rasa menyakitkan

Ku ingin kau tahu takkan ada habisnya
Ku masih miliki cinta melebihi yang kau kira
Ku ingin kau tahu kau tetap di hatiku
Ada yang harus kau mengerti
Kau takkan ada gantinya



Tiba-tiba aja tadi malem, sekitar jam 00.30, HP gue bunyi. Nama dan nomernya muncul di layar, Anggun mulai nyanyi lagu Deep Blue Sea-nya.

Malam sebelumnya dia juga nelpon, dan dia ngasih kabar kalo dia bakal pergi dalam waktu dekat. Waktu gue tanya kemana, dia bilang ke Jakarta, atau Batam, atau...Tokyo. Damn, kepala gue rasanya kayak abis diobrak-abrik, badan kayak abis digebukin. Ga tau kenapa rasanya gue sedih, padahal gue bukan siapa-siapanya dia. Gue cuma temen dia, itu aja. Mungkin bisa dibilang gue berlebihan atau apapun, tapi malam itu gue bener-bener merasa sedih dan ga enak banget, nyampur jadi satu. Satu hal yang langsung gue bilang sama dia, "Hahh, aku ditinggalin lagi deh. Selalu aja ada yang pergi ninggalin aku. Aku ga suka ditinggalin, tapi kenapa ditinggalin mulu ya? Dulu sama temen, sekarang sama kamu."

Kembali ke malam berikutnya, gue kembali denger suara dia. Tiba-tiba dia pengen gue denger sebuah lagu yang dinyanyiin Ipang. Dia bilang itu lagu terbarunya dan dia ga tau judulnya. Gue mengiyakan aja, soalnya gue emang suka lagu-lagunya Ipang. Pas diputer, ternyata lagu yang liriknya ada di atas. Jantung gue mencelos; gue emang suka lagu itu. Suka banget, musik dan liriknya. Ya Tuhan...

Dia emang salah ngira itu lagu terbarunya Ipang. Gue tau lagu itu udah lumayan lama.

Sebenernya gue emang lagi pengen digombalin. Tiap gue denger lagunya RAN - Karena Ku Suka Dirimu, gue pengen banget ada cowok yang nyanyiin liriknya buat gue.

Bukan berarti gue ga berterima kasih dan menghargai dia. Gue seneng kok dia muterin lagu Ipang sambil ikutan nyanyi, walaupun suaranya entah gimana caranya ga nyambung sama nada lagunya. Believe it or not, hal itu yang udah lama banget gue tunggu-tunggu dari dia. Lama banget gue pengen dia ngasih gue 1 lagu yang liriknya gue suka dan pas buat kami berdua. Gue bener-bener ga nyangka malam itu satu impian gue terwujud. Ga tau harus minta apa lagi. Saat gue bilang sama dia tentang hal itu, dia cuma bilang, "Aku tau kok jantung kamu pasti lagi deg-deg-an sekarang, aku tau kamu pasti suka. Aku udah mengenalmu, Maria."

Gue ga tau harus seneng atau sedih. Gue ga tau harus tersenyum bahagia atau menangis sedih. Kenapa dia melakukan itu semua di saat dia mau pergi? Senin besok keputusannya, apakah dia akan pergi dan kemana tujuannya. Yang jelas, dia berjanji akan menghabiskan 1 hari bersamaku sebelum dia pergi.

Dia sempat bertanya, apa yang aku inginkan darinya kalau dia pergi. Aku bilang tak berani berharap tinggi apapun darinya, aku hanya ingin apa yang dia inginkan dapat tercapai. Dia minta aku agar jangan nakal selama dia pergi. Parah? Tidak, bukan itu. Yang terparah justru dia minta agar aku menunggunya...

Dengan bersedih dan tak ingin kau pergi, berarti aku egois. Harusnya aku senang bersamamu karena akhirnya kau akan menjelang Surya hidupmu. Atau aku harus menangis gembira untuk kita? Ya, mungkin kamu memang takkan ada gantinya. Selamat :)

Selasa, 13 Juli 2010

Tentang Kehilangan

Beberapa hari yang lalu kulihat sebuah cerita di layar.
Entah mengapa rasanya aku ingin sekali membacanya,
tapi pada akhirnya aku tak mengerti maksudnya.

Kemarin aku mendengar sebuah cerita seorang teman.
Cerita tentang seorang sahabat yang baru saja kehilangan.
Tentu aku kaget, aku sedih
tapi aku juga merasa seperti habis dipukul dengan gada.
Perutku mual, dadaku sakit.

Sepanjang perjalanan, aku kembali melamun.
Ya, belakangan ini aku sering melamun saat sendiri.
Jadi, itu maksudnya...
Aku teringat sebuah nama yang juga telah hilang.

Lalu aku menitikkan air mata...

Aku memang tidak pernah mengenal tunanganmu.
Aku juga tidak pernah mendengar cerita apapun darimu.
Yang aku tahu memang banyak peristiwa yang terjadi dengan cepat.
Begitu cepat dan terlalu cepat hingga kita tak pernah siap untuk menerima, apalagi menghadapinya.

Tak harus kau cerita padaku.
Tak harus kau banyak bicara di depanku.
Tak perlu semua itu, aku tahu kau bukan orang seperti itu.
Yang ingin aku lakukan sekarang hanya memastikan kau baik-baik saja,
walaupun aku tahu kau pasti akan baik-baik saja.
Aku ingin kau tahu kalau aku juga pernah merasakan hal yang sama
Aku juga kehilangan, dan aku tahu seperti apa rasanya.
Aku ingin kau tahu...
Mereka tidak pergi, tidak pernah hilang.
Mereka selalu ada dan hidup dalam hati kita.



"Bagaimanapun hidup hanya cerita. Cerita tentang meninggalkan dan yang ditinggalkan...cinta"

Senin, 12 Juli 2010

I Remember (Cerita Di Balik Segelas Jus Sirsak)

Aku ingat mimpi-mimpiku bermalam-malam
Aku ingat sosok dan bayanganmu
aku masih ingat semua

Aku ingat pertama kali kita berkenalan
Aku ingat pertama kali kita bicara
Aku ingat pertama kali menyentuhmu

Aku ingat pertama kali kita makan siang berdua
Tempat, bahkan menunya
Kau nasi goreng kambing dan es teh manis, aku segelas jus sirsak
Aku ingat kau memandangku dengan aneh sambil bertanya apakah tidak lapar
Aku ingat hanya tersenyum padamu kalau aku bersikeras hanya ingin jus sirsak

Aku ingat pertama kali aku minta diantar ke
Kau tertawa, tapi tetap kau tepuk kursi belakang motormu
Aku ingat ekspresi itu
Matamu menyipit dibalik kacamata
Seyum lebar bibirmu yang membuka dan deretan gigi yang besar dan rapi
Aku masih ingat semua

Aku ingat pertama kali aku meminjam motormu
Kau tertawa, dahimu berkerut
bertanya memangnya aku bisa
Dengan bangga aku menunjukkan SIM padamu
Kau tertawa lagi, tapi tetap memberikan kuncinya padaku
tak peduli temanmu tertawa padamu
Aku masih ingat semua

Aku ingat suatu sore seusai kuliah
Kau mengantarku ke tempat bis yang belum muncul
Saat itu pertama kali kau menunggu bersamaku
padahal aku sudah memintamu untuk pulang
tapi kau tetap diam, menunggu bis hingga datang
Aku masih ingat canda tawa kita
tapi aku tak pernah tahu alasanmu bertindak demikian
sampai sekarang

Aku ingat saat kita mulai jauh
karena hal-hal yang sampai saat ini kusesali
Itulah saat pertama kali aku merasa berat
Kita tak pernah makan siang lagi
Kita tak pernah tertawa bersama lagi
Aku masih ingat semua

Aku ingat sebuah pesan singkat yang membuatku merasa terpukul
Kau tak tahu waktu itu aku merasa seperti bermimpi
mimpi buruk yang merayap ke alam nyata
Aku ingin melihatmu, tapi ternyata tak bisa...
Aku ingat, aku masih ingat semua

Aku masih ingat hari-hari berikutnya
Saat seseorang mengabarkan kau tiada
Langit rasanya runtuh menimpaku
Aku tak tahu benar dan salah
sakit dan sedih
Aku tak tahu harus menangis atau bersyukur
Sampai sekarang aku bertanya...
"Kenapa?"

Tak ada lagi canda tawa berdua
Tak ada lagi makan siang bersama
Tak ada lagi kamu

Aku masih ingat
Saat pertama kali melihatmu
Saat pertama kali tertawa bersamamu
Saat pertama kali berbagi denganmu
Saat pertama kali aku menjauh darimu
Saat akhirnya aku jatuh hati dan menitipkannya padamu
Kau pergi...

"Bagaikan ombak di pantai, bergulung besar di tengah samudra, mengecil ke tepian hingga akhirnya tak tampak lagi. Ombak tidak hilang, ia hanya kembali menjadi bentuk dan sifat alamiahnya, menjadi tetes-tetes air laut di samudra, dan suatu saat akan kembali menjadi ombak yang berlarian menuju bibir pantai."

Sabtu, 26 Juni 2010

Dulu
kamu ada, saya kesel setengah mati
Kemaren
kamu ga ada, saya uring-uringan berhari-hari


Kapan ya saya bisa lepas dari kamu?

Jumat, 25 Juni 2010

Real or Just Illusion?

Kamu...
Kamu hilang
selalu hilang.

Dulu kamu datang begitu saja
tiba-tiba
Kini
Kamu pun hilang dalam sekejap
tiba-tiba
Hilang
Tanpa kata, tanpa jejak
tanpa rasa yang tersisa

Apakah kamu benar-benar ada?
Atau selama ini kita hidup hanya dalam khayalku semata?
Aku hampir gila gara-gara kamu

Apa alasanmu yang paling logis
Sebentar ada, lain kali tak ada
dan sekarang tiada
Sama sekali

Kamu...
Bahkan sekarang sudah terlambat
untuk mendengar alasan terakhir
Mengapa tinggalkan aku sendiri
Begitu saja
seperti yang lainnya

Kamu hilang...
Kamu, kamu, dan kamu
Selalu kamu.

Rabu, 23 Juni 2010

Liburan! Eh, ngapain ya? o_o

Hai-hai!!
*inhale-exhale*
Kerasa ga ada aura-aura yang rada beda gimanaaaaa gitu? hihihihihi

Yap, akhirnya selesai juga penderitaan semester 4 dan *eng-ing-eng* WELCOME HOLIDAY!! :D

Selesai ujian hari Jumat kemaren, berarti saatnya waktu untuk napas sebentar dimulai. Sebentar? Ya, sebentar. Soalnya tahun ini gue rencana buat ikut SP yang pertama kalinya, hahahahahahah *nyombong* *digaplok* :p

Sebenernya gue ga langsung total berhenti aktivitas sih, Senin sana Selasa kemaren gue ke kampus bersama 20 teman lainnya, didampingi Kang Gimmy, Mbak Yanti, Bang Jeki, Teh Laila, Mba Kus, dan kita semua makan-makan bersama selama 2 hari. Ga deng..terlibat acara pelatihan di kampus kok, hehehe (tapi emang bener juga kita makan-makan bareng selama 2 hari :p)

Dan akhirnya!!

Kalo ada yang mikir gue akhirnya bisa bebas sebebas-bebasnya dan sesenang-senangnya menghadapi liburan...wait... you're wrong! TETOOOOOOT!!

Gue emang seneng sih terbebas dari tugas, tapi gue males banget sama liburan. Bukannya gue ga nyaman sama suasana rumah, tapi gue ga betah aja sama keadaan dimana gue ga bisa ngapa-ngapain dan g tau mau ngapa-ngapain.

(SP woy, SP!) Oh iya ya, kan gue mau ikutan SP. Kemaren pas di kampus dikasih tau, "Yang ada SP tuh Kuliahnya Bang Hatta, Bag Amir, Statistik 1, IP, blablabla...(gue ga inget lagi)"
"Filman filman, ada ga?" kata temen-temen yang lain.
"Belom tau tuh."
*wadezig!*

Yahh, beneran deh ga ada kerjaan banget liburan ini. Eh, gue kan udah daftar Prabu, tapi kapan ya mulai latihan-latihannya? Trus gue nunggu mulai latihannya ngapain dong? Boseeeeeeenn...

Sejak kapan ya gue jadi ga betah kalo nganggur? Hmm, kayaknya sih sejak gue denger cerita temen-temen gue yang pada ikutan macem-macem kegiatan di kampus kali ya. Gue jadi pengen ikutan juga, trus sejak sekali ikut kegiatan kok rasanya pengen lagi-lagi-lagi ya? (emang narkoba apa?!)

Pas gue pikir-pikir lagi, gue pengen nyoba magang deh liburan ini. Abisnya belom jelas sih kapan masuk lagi, filman ada SP-nya aja juga belom jelas. Gue ga mau liburan ini dihabiin cuma buang-buang duit seperti yang dilakukan beberapa orang (gue ogah nyebut nama, ga perlu juga kayaknya). Gue ga suka aja ngabisin duit cuma buat hura-hura sesaat (kayak itu duit mereka sendiri aja, padahal kan duit emak-bapaknye. ih...). Gue lebih suka mengeluarkan duit yang gue usahain sendiri buat beli sesuatu yang emang lagi bener-bener gue pengen atau gue butuhin. Gue ga muna, gue emang ga berkecukupan kayak segelintir orang di luar sana yang tinggal ngomong terus dapet tanpa usaha keras sendiri (segelintir soalya lebih banyak orang yang hidup di dan di bawah garis kemiskinan). So, here I go mau cari-cari pengalaman kerja magang. Sapa tau emang dapet bayaran yang, walaupun dikit, paling ga bisa gue kumpulin dikit-dikit buat beli sesuatu. MARIIIIIII.... ;)

Sabtu, 19 Juni 2010

Kisah Dua Keripik, Seorang Gadis, dan Siang yang Membosankan

Di suatu siang yang membosankan...
Hari ini adalah hari pertama liburan, tapi gue udah merasa ga betah. Bosen banget, mati gaya.
Kayaknya gue baru nyadar kalo gue termasuk orang yang ga bisa diem tanpa ngerjain apa-apa.

Berhubung baru selesai urusan kuliah semester ini, gue mencoba menikmati suasana rumah lagi, setelah sekian lama gue cuma asik sendiri di rumah sama buku-buku dan tugas-tugas, sementara otak dan jiwa gue bener-bener ga ada di "rumah"nya. Ironis memang.

Gue memutuskan untuk melirik dunia maya yang (secara ajaib) gue tinggalin selama 2 minggu ini. Gue ga pernah lepas dari cemilan-cemilan kalo lagi browsing, belajar, nonton tv, denger radio, dll. Intinya, cemilan selalu ada kalo gue lagi ngapain (kecuali kalo lagi ga punya duit buat beli, hehehe).

Laptop dinyalain, toples dibuka. Isinya ada keripik pisang sama keripik singkong. Kawat gigi? Bodo amat lah, gue bakal makannya hati-hati dan pelan-pelan. Setelah beberapa lama, gue ngeliat ke dalam toples dan ga sengaja gue kepikiran sesuatu yang bikin gue senyum. Antara kagum dan tersayat, kira-kira senyum seperti itu. Tiba-tiba aja gue mendapat 1 kalimat yang agak aneh tapi cukup bermakna tersendiri buat gue...

Keripik di dalam toples itu memiliki 2 rasa: keripik pisangnya manis, kalo yang singkong pedes. Unik aja dua keripik dengan bahan dan rasa yang beda secara kebetulan ditaro di 1 toples, jarang kan ada yang melakukan hal kayak gitu?
Gue jadi teringat sama hal-hal apa aja yang udah gue lewatin dulu dan sedang gue jalanin sekarang. Banyak kejadian, banyak orang, banyak cerita dan air mata...



"Keripik pisang manis dan keripik singkong pedas yang berdampingan dalam satu toples."



Seperti itukah cerita di antara kita? Mungkin. But as you know, I like both of the chips, boy :)

Minggu, 13 Juni 2010

I Let You Go

Saya ga pernah tau siapa kamu sebenarnya. Saya selalu sayang dan ga akan pernah benci sama kamu. Saya udah lupain semua kesalahan-kesalahan kamu. Saya juga udah nepatin janji saya sendiri untuk nemenin kamu sampai memakai toga. Sayangnya, cuma satu langkah lagi dan saya ga bisa nemenin kamu lebih lama lagi. Saya ga pernah sesedih ini, tapi saya juga ga pernah merasa seringan dan selega ini. Pada akhirnya, saya ikhlas merelakan kamu pergi. Saya yakin, kalo emang Tuhan berkehendak, kita pasti ketemu lagi suatu hari nanti.

Sabtu, 05 Juni 2010

Mirip! Hahahahaha

Baru-baru ini, gue kepikiran sama satu hal. Gue pengen tau, kebanyakan cowok jaman sekarang pengen cepet2 nikah ya?

Hahahahaha, mungkin emang agak aneh sih gue mikir kayak gitu (kapan coba pikiran gue ga aneh?). Tapi, bukan tanpa alasan lho gue sampe kepikiran. Kemaren ada temen gue (cowok) bilang kalo dia pengen cepet-cepet lulus, kerja, terus nikah. Bukannya gue ga menghargai cita-cita temen gue, kebanyakan orang juga pasti pengennya gitu kan? Gue juga pengen kok cepet lulus, kerja, dan suatu hari membangun keluarga. Tapi kan, WOW, tunggu dulu! kenapa kata-kata temen gue mengingatkan gue pada seseorang ya?

Waktu itu juga pernah ada yang bilang ke gue kalo dia pengen cepet-cepet lulus, kerja, terus nikah. Hal yang ga bisa gue lupa dia juga minta gue cepetan lulus dan...yah, gitu deh (masalahnya gue ga mau ke-GR-an juga, hehe. Tapi itu yang bikin gue jadi bertanya-tanya, apa bener cowok-cowok sekarang udah siap bikin keluarga? Gue pribadi sih ragu banget, soalnya kan harus tau dulu dong si ceweknya udah siap apa ngga. Mungkin pacar temen gue emang udah siap, tapi kalo gue sih boro-boro mikirin nikah, tugas kuliah aja bejibun bener! haduuuuuuhh...

Tetep aja gue masih penasaran sama pola pikir para pemuda jaman sekarang. Gue sih berharapnya mereka ga cuma siap untuk membentuk keluarga, tapi juga siap nanggung segala konsekuensi, tanggung jawab, serta mempertahankan apa yang udah dibentuk, jangan mau yang 'manis-manis'nya aja (ceileeee, bahasa gue cing!!). Malah kalo kata infotainment tentang perceraian artis-artis "Hanya pandai menebar pesona, tapi tidak bisa memelihara ikatan." Kocak banget dah, hahahahaha...

Jadi, kesimpulannya....mirip kan? ;)

Rabu, 02 Juni 2010

Do I Know You?

Baru-baru ini gue bikin keputusan untuk ga mau nunggu lagi, untuk alasan apapun, terutama gue udah capek aja nunggu dia terus. Dua kali gue ngasih kesempatan buat dia perbaiki diri dan sikap, dua kali juga dia melakukan kesalahan yang sama dengan nyuekin gue dan ga ngasih kabar apapun dengan alasan yang cukup aneh. Gue heran aja sama orang yang bisa-bisanya berkali-kali melakukan kebodohan dengan handphone-nya. Kecebur di bak mandi sampe ga bisa nyala lah, ketinggalan di rumah pas ke luar kota lah. Whatever, intinya gue ngerasa aneh aja sama alesan-alesan yang dia kasih. Lagian, ngapain juga pipis di kamar mandi rumah sambil bawa-bawa handphone? Terus, bisa-bisanya tuh handphone nyemplung ke bak mandi, emang ga bisa dikantongin aja ato ditinggal sebentar di kamar? Kayak sibuk banget sampe harus dibawa-bawa pipis...Ga ada kerjaan banget.

Sebenernya gue masih sempet nelpon dia selama beberapa hari, tapi ga diangkat (katanya ketinggalan di rumah waktu pergi ke Bekasi). Atas saran dari Yang-Mulia-Ratu-Alay-Sejagad-Yang-Takkan-Tergantikan, yang bilang kalo jadi cewek jangan terkesan murah dan cowok biasanya penasaran sama cewek yang belagak sok cuek-jual-mahal, alhasil gue berhasil ga nelpon dia selama seminggu. Rekor besar tentunya, apalagi tangan gue suka gatel pengen mencet tombol ngehubungin dia, bahkan saat gue lagi tidur sekalipun!

Balik lagi ke alur cerita, jadi gue udah ga ngomong sama dia selama 2 minggu. Yang gue rasain justru ga seburuk yang gue bayangin. Gue ngerasa baik-baik aja, ga kekurangan atau kehilangan apapun (kalo kata buku percintaan yang pernah gue baca, artinya gue udah ga punya perasaan apa-apa lagi sama dia). Gue malah merasa jadi lebih baik, lebih seger, lebih ringan karena ga mikirin semua hal yang ada kaitannya dengan dia. Lagian, life must go on kan? With or without him.

Dan, tibalah hari itu. Tengah malem (28 Mei) sekitar jam 1, tiba-tiba handphone gue bunyi. Ringtone-nya sengaja gue set beda buat dia (Jojo - Too Little Too Late :p) biar langsung tau kalo dia nelpon gue. Dan ternyata itu emang dia. Setelah Jojo ber ah-uh di intro, langsung gue angkat, abis takut orang lain pada bangun. Pas denger suaranya, gue merinding.

Yap, merinding sejadi-jadinya. Bukan karena jantung gue dag-dig-dug atau dia nakut-nakutin (lagian gue juga bukan penakut), tapi karena gue merasa asing aja sama suaranya. Mungkin karena udah lama ga denger suaranya, tapi entah kenapa gue mikir "Kok rasanya aku ga kenal. Ini siapa sih yang lagi ngomong?"
Saat itu gue ngerasa ga tau mesti ngomong apa, akhirnya gue jadi nanyain kerjaannya dia aja deh. And, guess what? Dia ga nanya kabar gue. Haha, how tragic, but seriously, dia ga nanya kabar gue atau apapun tentang gue. Bukannya gue ngarep dia nanya, tapi harusnya tau kan gimana tata krama dalam berbicara di telepon?

Dari malam itu, sejak dia nelpon gue, gue tiba-tiba kepikiran "Jangan-jangan dia juga termasuk orang yang self-oriented, ga tertarik ngomongin hal-hal lain kecuali yang ada kaitannya langsung sama dirinya sendiri. Kenapa gue baru tau sekarang?"
Tapi, thank God gue sekarang udah tau, paling ga belom telat-telat banget kan? Gue jadi makin sadar kalo gue belom mengenalnya secara utuh, baru sedikit banget hal yang gue tahu tentang dia dan hidupnya. Bedanya sama dulu, gue sekarang ga tertarik untuk mencari tahu ttentang dirinya, ga tau kenapa. Mungkin gara-gara gue lagi sibuk sama tugas-tugas segunung, jadi gue males nambah-nambahin beban pikiran. Mungkin juga gue udah males sama dia, yang udah 2 kali melakukan kesalahan yang sama. Jujur, gue ga bisa punya "teman dekat" yang ga punya waktu buat gue, yang ga bisa berkorban unutk gue, yang ga bisa memberikan seluruh dunianya buat gue. Klise ya, tapi itulah gue. Egois. Dan yahh, kayaknya dia juga belom mengenal banget diri gue (walaupun selama ini dia selalu tepat nebak emosi gue). Bisa dibilang, dia agak sedikit suka sok tahu (ergh, I hate that!)

Dan begitulah, sekarang gue merasa asing sama pacar gue sendiri. Lupakan istilah pacar, gue ga punya pacar kok. Titik. Gue masih menanti seorang cowok yang ga cuma menerima gue apa adanya, tapi juga mengerti dan memahami keadaan gue, fisik dan mental. Gue yakin bakal tiba saatnya dan dateng orangnya yang paling tepat. Dan selama mengunggu, kenapa ga coba mensyukuri apa yang udah didapat dan melanjutkan hidup aja? Warung jajanan pinggir jalan banyak yang jual cemilan enak lho... :)

Rabu, 26 Mei 2010

Jojo - Too Little Too Late

Come with me
Stay the night
Just say the words but boy it don't feel right
What do ya expect me to say (You know it's just too little too late)


You take my hand
And you say you've changed
But boy you know your begging don't fool me
Because to you it's just a game (You know it's just too little too late)
So let me go now
'Cause time has made me strong
I'm starting to move on
I'm gonna say this now
Your chance has come and gone
And you know...


It's just too little too late
A little too long
And I can't wait
But you know all the right things to say (You know it's just too little too late)
You say you dream of my face
But you don't like me
You're just a good chase
So be real
It doesn't matter anyway (You know it's just too little too late)


Yeah yeaaahhh...
It's just too little too late...
Mhmmm


I was young
And in love
I gave you everything
But it wasn't enough
And now you wanna communicate (You know it's just too little too late)
Go find someone else
And letting you go
I'm loving myself
You got a problem
But don't come asking me for help
'Cause you know...


It's just too little too late
A little too long
And I can't wait
But you know all the right things to say (You know it's just too little too late)
You say you dream of my face
But you don't like me
You're just a good chase
So be real
It doesn't matter anyway (You know it's just too little too late)


I can love with all of my heart, baby
I know I have so much to give (I have so much to give)
With a player like you I don't have a prayer
That's the way to live
Ohhhh... mmm nooo
It's just too little too late
Yeaahhhh...


It's just too little too late
A little too long
And I can't wait
But you know all the right things to say (You know it's just too little too late)
You say you dream of my face
But you don't like me
You're just a good chase
So be realIt doesn't matter anyway (You know it's just too little too late)
You know it's just too little too late


powered by lirik lagu indonesia

Five For Fighting - Superman


I can’t stand to fly
I’m not that naive
I’m just out to find
The better part of me

I’m more than a bird...I’m more than a plane
More than some pretty face beside a train
It’s not easy to be me

Wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
About a home I’ll never see

It may sound absurd...but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed...but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me

Up, up and away...away from me
It’s all right...you can all sleep sound tonight
I’m not crazy...or anything...

I can’t stand to fly
I’m not that naive
Men weren’t meant to ride
With clouds between their knees

I’m only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me
Inside me
Yeah, inside me
Inside of me

I’m only a man
In a funny red sheet
I’m only a man
Looking for a dream

I’m only a man
In a funny red sheet
And it’s not easy, hmmm, hmmm, hmmm...

Its not easy to be me


powered by lirik lagu indonesia

Rabu, 19 Mei 2010

my little wish

Tuhan, rasanya banyak beban yang lagi saya bawa-bawa beberapa hari ini. Sebenernya saya juga ga tau, apa penyebabnya belakangan ini saya jadi kurang senyum dan lebih pengen sendirian terus. Saya sedih, Tuhan, tapi saya ga tau apa yang bikin saya sedih. Rasanya saya pengen nangis aja, sendirian..

Tuhan, saya cuma ingin dia punya waktu sedikit aja buat saya. Dia emang lagi sibuk, dan saya tau saya egois kalo saya nuntut dia harus ada di samping saya sekarang hanya untuk tempat saya bersandar sebentar. Harusnya saya hanya menjadikan Kau sebagai sandaran dan tumpuan hidup, tapi saya ga bisa membohongi hati saya kalo saya juga membutuhkan kehadiran dia.

Saya percaya, Engkau Mahatahu dan Maha Mengerti apa yang sedang saya hadapi dan rasakan saat ini. Saya mohon Tuhan menguatkan hati saya agar ga cengeng, melihat permasalahan dari sudut pandang lain secara logis, dan ajarlah saya untuk lebih mensyukuri apa yang telah saya dapatkan, bukan menyesali apa yang tidak saya miliki.


Tuhan..Tuhan..Tuhan, saya butuh bimbingan dan arahanMu. Tolong, Tuhan...

Senin, 17 Mei 2010

Suddenly, I Got This (Sweet, but Weird) Feeling..

Udah hampir seminggu gue "ditinggal" sama seseorang yang (menurut gue) romantis setengah mati. Udah berminggu-minggu gue dikasih segunung tugas sama para dosen (ohh, betapa cintanya mereka pada mahasiswa-mahasiswanya sampe rela-nan-tega bikin kami semua "gepeng"). Dan itu artinya, udah beberapa hari terakhir ini gue kesel dan uring-uringan tingkat tinggi. Almost EVERYDAY! BAH!!

Sekarang, tepat saat gue ngetik postingan ini, sebenernya udah 1 jam lewat batas yang dijanjikan si pemuda romantis-setengah-mati untuk meninggalkan putri-cantik-yang merana karena cintaaaaaa. Kalo kata Ello sih "pergi tuk kembali" (mulai ga waras nih gue). Hahh, kalo saja aku tak ingat tata krama, sudah ku telpon-telpon saja hapemu sampe ringrone-nya soak. Bodo amat deh! Masalahnya, aku takut sama bokapmu yang sedang meminjam handphone anaknya yang ganteng. Iya kan? :p

Seminggu ini emang banyak kerjaan, banyak konflik sama temen di kampus, banyak hal-hal yang terjadi deh! (saking ga inget apa lagi yang udah dialamin...) Tapi, "sayang engkau tak duduk di sampingku, Kawan!"

Akhirnya, hari Sabtu kemaren (15 Mei 2010), gue memutuskan untuk berangkat ke Gramedia pada pukul 1 siang (walaupun awalnya sangat memaksakan diri beringsut dari kasur, ngesot-ngesot, sampe akhirnya masuk kamar mandi). Tapi kan bayangan Farida Susanty dan Andhita yang memenuhi kepala saya, yahh..sedikit banyak menumbuhkan semangat di hati sahabat tercinta mereka ini. ;)

Ternyata, walaupun udah menghabiskan malam minggu bersama para gadis-gadis bertopeng kupu-kupu hitam, mood gue ga membaik secepat dan setotal yang gue pikir. Bahkan berlangsung sampe paginya. Tepatnya, malah makin bete. Jadi, seharian gue baca novel di kasur sampe jam 12 siang, baru abis itu nyalain laptop buat mulai ngerjain tugas (yang pada akhirnya jadi dengerin mp3 sambil internetan. My bad...)

Ga gue sangka-sangka, ternyata waktu gue ngeliat homepage Facebook, ada notification kalo satu temen SMA gue (cowok) nge-comment statusnya sendiri. Emang sih, sehari sebelumnya gue sempet comment statusnya. Intinya gini, dia merasa kalo ternyata dia manusia biasa yang ga bisa selalu tersenyum sama semua orang. Gue tau, dia emang orangnya baik banget sama semua orang. Kelewat baik malah, sampe-sampe gue terharu dan...ehem, suka sama sikap baiknya. Apalagi kalo liat senyumnya itu lhoo, kagak nahaaaaaaann *lumer*
Comment gue sebenernya pengen banget nyemangatin dia supaya bisa tersenyum kembali (kayak judul lagu deh..), soalnya gue inget banget waktu terakhir ketemu dia di reuni SMA. Waktu itu dia semangat banget, ga bisa diem blingsatan sana-sini padahal temen-temennya udah pada capek (gue sih nggak). Pas kita foto-foto, sebuah keajaiban terjadi. Dia..senyumnya...lebar banget. Dalam arti sebenarnya, emang lebar banget! Tapi ga berarti jelek kok, justru pas gue liat senyumnya itu...wahh, susah diceritain deh. Pokoknya, dia punya senyum lebar paling indah yang pernah gue liat di dunia, dengan deretan giginya yang putih dan rapi (yang bikin gue ngiri setengah mati pengen punya gigi kayak dia. makasih ya). Belom lagi lesung pipitnya ituuuu, ooooohh...*pingsan*

Balik lagi soal Facebook, entah kenapa tiba-tiba gue langsung sumringah sendiri. Pernah ngerasa aneh ga sih di saat kita lagi kesel + uring-uringan selama beberapa hali belakangan dan sama sekali ga ada orang yang menghibur, tapi tiba-tiba langsung ngerasa bahagia-sumringah cuma gara-gara menghibur dan menyemangati seseorang yang berbeda jenis kelamin dan selama ini kita anggap cuma temen doang yang lagi putus asa dan ga bisa senyum? Beneran aneh banget. Kira-kira artinya apa ya? Gue ga tau kenapa.

Oke, gue bukannya ga tau kenapa. Gue merinding aja ngebayangin yang nggak-nggak soal perasaan sepele gue. Masa sih gue selingkuh? Ya ampun Tuhan, saya tau yang namamnya selingkuh itu ga baik dan tak membawa bahagia (judul lagu lagi). Ampun Tuhaaaan...

Tapi gue emang merasa lebih baik setelah nyemangatin dia dan ngebaca balesan comment dari dia yang selalu khas bikin gue ketawa diledekin dia (diledekin kok seneng? kacau nih, beneran udah ga waras kayaknya...). Atau mungkin karena bertepatan sama batas akhir gue ditinggal kali ya, jadi pengaruhnya dobel. Hmm, bisa jadi...

Penutup
Kesimpulan: Gue ga suka sama yang namanya selingkuh kok (apa lagi diselingkuhin!), tapi ga menutup kemungkinan kan kalo tiba-tiba gue cengar-cengir kegirangan sendiri kalo ada cowok yang bersikap baik sama gue? Lagian kan gue emang ga tega kalo orang yang baik sama gue lagi down dan gue do nothing. People do change, but still, nobody's perfect...
Saran: Hei pemuda, jangan tinggalin gue sendirian tanpa kabar selama seminggu doooong. Kalo 2-3 hari sih masih kuat, lhaa kalo lebih dari itu mana tahan! Ntar kalo gue kesamber setan ganteng gimana coba? Kan repoooooot...:p

Jumat, 14 Mei 2010

curhat panjanglebar - untuk pertama kalinya (atau mungkin kesekian kalinya?) saya kecewa dengan orang-orang di sekitar saya :'(

Entah kenapa rasanya sulit banget buat gue ngomong mengungkapkan pikiran, pandangan, atau perasaan gue ke orang lain. Gue masih nyari jawabannya, dari dulu sampe sekarang, masih belom ketemu juga apa alasan dan penyebabnya. Mungkin banyak orang yang berpendapat kalo sikap gue pengecut, payah, memble, dll. Yaaaah, terserah apa kata orang deh ya, tapi sekarang coba tanya diri masing-masing aja deh, bisa ga kita mengungkapkan semua yang ada dalam diri kita dengan mudah dan lancar kayak air mengalir? Kalo pun bisa, coba introspeksi lagi; apa bener hal itu yang bener-bener pengen kita sampaikan dan kita pengen orang lain untuk tau dan melakukan sesuatu buat kita? Hmm, kalo dari diri gue sendiri sih, selama ini gue cuma mendem terus diem deh. Kalo udah begitu, jadi kayak patung (apa zombie?) dan ga ada yang ngajak ngomong deh. Sejahat itukah? Ga juga sih, tapi sekarang dipikir aja. Mana ada orang repot-repot nanyain orang yang lagi diem aja, ngapain juga coba? Zzzzzz...-_-"a

Setelah gue pikir-pikir lagi, gue bukan pengecut kok. Gue berani mengemukakan apa pikiran, pandangan, dan perasaan gue sendiri, meskipun caranya bukan langsung alias "face to face." Gue merasa lebih nyaman aja buat nulis surat (walaupun males setengah mati) atau ngetik di blog (ya kayak sekarang ini nih), soalnya gue tetep bisa "buang beban" sekaligus dapet respon tertunda dari orang yang bersangkutan atau dapet solusi secara perlahan. Nah, berhubung opening-nya udah kepanjangan (dan takutnya malah jadi ngalor-ngidul), let's talk about the story. And the story goes...

Question: "Kenapa sih, kok kayaknya gue ga bisa kayak orang lain. Maksudnya, kenapa gue pacaran tapi ga bisa kayak cerita-cerita pacarannya orang-orang kebanyakan yang simple-simple aja, ga banyak hambatan, bahkan ga ada urusannya sama yang namanya orang tua ga setuju, iya kan?"

Beberapa hari ini pertanyaan itu selalu aja melintas lagi-lagi-dan lagi, entah untuk keberapa kalinya, apalagi setiap gue ngeliat orang-orang di jalan dan di kampus atau pasangan selebritis (yang pacaran, bukan yang udah nikah) di infotaiment. Mereka kelihatannya seneng-seneng aja tuh sama cerita cinta mereka, bahkan kalo orang tuanya udah setuju sama hubungan mereka. Sampe ngiri banget gue ngeliatnya.

Gue selalu ngerasa miris kalo inget sama orang tua sendiri. Bukan berarti gue ga menghormati orang tua (gue tetep masih inget sama surga, neraka, dan kualat kok!), tapi kadang gue kecewa aja sama sikap mereka yang seakan-akan ga setuju sama apa yang gue pilih.

Kita ga usah ngomongin masa lalu ya, apa yang terhadi sekarang aja. Jadi sekarang ini ceritanya gue lagi deket sama seseorang. Laki-laki. Gue takut banget mau cerita sama orang-orang rumah, ga bakal gue ceritain sekarang soalnya di akhir cerita bakal ketauan sendiri alesannya gue ga berani ngomong.

Pada awalnya gue cuma cerita sama sahabat dan beberapa temen gue aja, minta pendapat atau wejangan lainnya yang belom bisa gue dapetin dari keluarga gue. Lama-lama, gue ga bisa terus-terusan ga cerita sama keluarga, apalagi sama ibu (berhubung gue adalah orang yang sangat kikuk dan gampang ketauan kalo lagi mendem sesuatu). Nah, akhirnya gue memberanikan diri untuk bilang sama ibu (setelah sebelumnya udah ketauan duluan dan ditanyain ke gue. See?) kalo gue lagi deket sama dia. Terus ibu nanya: "Muslim ya? Orang Sunda?" Dan disinilah bagian konfliknya.

Gue ga bermaksud nyinggung-nyinggung agama atau suku tertentu. Gue juga yakin ibu ga punya maksud yang jelek juga, tapi sampe sekarang gue juga masih ga tau kenapa responnya begitu. Ga lama, bapak akhirnya juga tau gara-gara gue ngajak dia ke rumah. Gue pikir emang begitu seharusnya, ibu pernah bilang kalo pacar harus diajak ke rumah biar pada tau orangnya. Tapi yang ada rasanya malah tambah runyam; ga ada satu pun orang rumah yang ngajak ngobrol, bahkan ngajak kenaln pun nggak! Apa sih maksudnya? Ga suka? Pengen cepet-cepet orangnya pulang alias "pengusiran terselubung"? Siapapun kalo digituin pasti ngerasa ga enak dan pasti langsung pamit pulang kan? Aduh aduuuuuuuuh...-_-"

Jadi, waktu tiba-tiba gue bilang sama ibu kalo udah putus, responnya begini: "Putus? Emangnya kemaren udah pacaran?"
For God sake, gue ngerti kalo ibu suka banget bercanda. Tapi buat yang ini gue ga pengen bercanda. Gue ngomong serius dan tanggapannya begitu, makin males dan kecewa aja sama sikap orang rumah. Bahkan bapak, yang tadinya iya-iya aja, akhirnya juga nanya hal yang sama (soal keyakinan) dan bilang kalo bisa seagama aja. Waduh, lagi-lagi soal itu, ga ada yang lebih penting apa ya? Oke, hal itu emang penting, tapi menurut gue ada hal yang jauh lebih penting daripada cuma ngomongin agama, suku, atau hal-hal beda lainnya dibandingin sama hal-hal yang gue punya.

Gue lahir ke dunia ga milih untuk jadi orang Jawa, atau beragama Katolik, atau dari status ekonomi menengah. Gue bahkan ga milih siapa yang jadi orang tua gue, gue juga ga milih mau dilahirkan apa nggak. Semua terjadi gitu aja kan, jadi buat apa dipermasalahkan?

Gue percaya, di dunia ini cuma ada orang jahat dan orang baik. Selain itu, ga ada perbedaan di antara manusia (inget film "My Name Is Khan"?). Gue suka sama perbedaan. Gue sangat menghargai apapun agama dan suku seseorang. Gue yakin, ga ada agama yang ngajarin kejahatan atau keburukan pada penganutnya. Mungkin ada beberapa tradisi suku tertentu yang kadang "nyeremin" atau gue ga suka, tapi bukan berarti gue menjelek-jelekan tradisi itu. Buat gue, justru hal itu jadi salah satu ciri khasnya.

Mungkin gara-gara saking gue membuka diri pada keragaman, bapak sama ibu takut kalo gue bakal terpengaruh atau "keseret-seret" masuk ke kelompok tertentu, terutama soal agama. Mungkin mereka punya sejuta atau semilyar pertimbangan mengenai diri gue, sebagai anak mereka. Gue ga bilang suatu tradisi suku atau agama ajarannya paling sempurna. Gue tau kok beberapa tradisi suku dan ajaran agama tertentu, dan menurut gue baik-baik aja. Yang sering jadi permasalahan tuh di bagian penghayatan masing-masing orang, iya ga? Gue ga bilang agama gue sempurna, ada beberapa ajaran yang gue ga suka. Tapi hal itu ga berarti gue bakal pindah agama atau jadi ateis. Gue nyaman kok dengan agama gue sekarang, demikian juga soal suku.

Sebenernya, gue ga suka dengan persamaan atau perbedaan yang terlalu banyak. Kalo orang berpendapat "Pacaran ato nikah sama yang 'sama', kalo nggak ntar banyak berantem lho," mungkin ada benernya. Tapi dari sudut pandang gue, kesamaan ga bisa jadi jaminan jangka waktu berjalannya hubungan. Emang dalam agama gue ga boleh cerai, kecuali oleh kematian. Gue suka kok sama ajaran itu, "sepasang untuk seumur hidup," tapi apa terus artinya di agama yang memperbolehkan cerai orang bakal seenaknya menyalahgunakan ajaran? Gue emang belom kenal betul tentang orang ini sama seperti keluarga gue. Kenapa kita ga sama-sama nyoba mengenalnya sih, daripada bersikap sinis yang ga jelas?
Kali ini gue sakit hati beneran....

Satu gambaran yang cukup jelas adalah kehidupan orang tua gue. Hidup bersama 22 tahun, 3 anak, beragama sama dan ga boleh cerai, ternyata ga jadi jaminan hidup jadi lancar-lancar aja. Jujur keluarga gue bukan keluarga sempurna. Hidup yang terlalu mulus tanpa hambatan dan konflik bersama pasangan udah pasti membosankan setengah mati, tapi kalo kebanyakan ribut gara-gara beda pendapat dan persepsi juga ga enak kan? Itulah yang terjadi; buat apa sama keyakinan kalo ujungnya ga bisa saling memahami dan ngomong hati-ke-hati buat nyari solusi bersama? Hal ini yang sejauh ini gue dapet dari dia; kami bisa saling ngerti dan saling menghormati, kami bisa mengatasi konflik secara baik-baik, bukan sampe musuhan berhari-hari atau berminggu-minggu. I know people do change, tapi seenggaknya kita bisa saling mengingatkan dan mendengar saran pasangan yang sekiranya baik buat diri kita.

Kritik-kritik "tajam" juga muncul dari beberapa temen yang seakan-akan bilang kalo gue segitu gobloknya berhubungan sama orang itu, sementara sahabat gue cuma bilang "Sabar ya Fin..."

Ada satu temen yang bilang "Sebisa mungkin kita mesti ngejaga biar pacar image-nya baik di mata temen." Gue sekarang berusaha supaya dia terlihat baik di depan temen-temen dan keluarga gue, dan sebisa mungkin keluarga dan temen-temen gue juga baik di mata dia. Entah apakah emang seharusnya kayak gini atau nantinya bakal nyakitin gue juga, gue ga tau.

Atau, jangan-jangan permasalahannya adalah gue dan keluarga sama-sama ga menyamakan persepsi? Saluran komunikasi yang seolah-olah tertutup? Hmm, bisa jadi. Sampe sekarang keluarga belom ada yang tau kalo gue masih (dan pengen tetep) jalin komunikasi sama dia. Gue bener-bener ga peduli omongan "nyelekit" yang selalu dilontarkan bapak-ibu, kakak-ade, tante-tante, sepupu-sepupu dan temen-temen gue lagi. Ucapan-ucapan mereka udah terlanjur bikin gue sakit hati, tersinggung dan kecewa berat. Gue ga pernah punya kesempatan buat mengambil sikap, dan sekarang gue memaksakan diri untuk mengambil sikap, dengan atau tanpa persetujuan mereka.

Maaf ya, bapak-ibu. Untuk sekali ini aja, biar aku ngambil jalan aku sendiri dan meyakini apa yang aku percaya.

Minggu, 11 April 2010

My Life Is (Totally) Mine, Not Yours

Saya sudah mengambil sebuah keputusan yang mungkin tidak disukai, didukung, atau disetujui beberapa orang, tapi saya juga sudah memutuskan untuk tidak lagi terlalu mendengarkan dan bergantung pada pendapat mereka.
Siapapun boleh saja berpendapat mengemukakan pikiran dan sudut pandang mereka tentang banyak hal yang saya alami dan hadapi.
Saya sangat menghargai pendapat kalian, tapi harap dibedakan antara "sekedar memberi nasehat dan gambaran" dengan "mengatur dan mendikte hidup saya".

Sekali lagi saya tekankan, saya menghargai pendapat orang lain, tapi saya juga berharap orang lain menghargai apa yang menjadi keputusan final saya.

Anda bukan siapa-siapa, tidak ada hubungan erat dengan saya.
Anda hanya sebagian dari teman saya, jadi tidak usah repot-repot mengatur hidup saya.
Anda tidak usah ikut campur atas segala urusan saya dengan bereaksi terlalu berlebihan atas cerita-cerita saya.
Kalau Anda keberatan, lebih baik katakan saja langsung, tidak usah melakukan hal-hal yang menurut saya sangat tidak perlu untuk dilakukan
.
Kalau Anda masih belum bisa menangkap hal yang saya maksud, mungkin kalimat ini bisa lebih membantu Anda:

"Please deh, jangan lebay..."

Rabu, 07 April 2010

Pelangi Di Malam Hari - Vidi Aldiano

Apa saja yang membuatmu bahagia
Telah ku lakukan untukmu
Demi mengharapkan cintamu
Kini ku bagai menanti
Datangnya pelangi
Di malam hari yang sepi

Ku sadari yang telah ku lakukan
Membuat hatimu terpenjara
Dan tak kuasa ku membukanya
Walau seluruh dayaku ingin bersamamu
Kunci hatimu patah tak terganti


Cinta tak harus memiliki
Tak harus menyakiti
Cintaku tak harus mati
Oh cinta
Tak harus bersama
Tak harus menyentuhmu
Membiarkan dirimu dalam bahagia
Walau tak disampingku
Itu ketulusan cintaku


Minggu, 28 Maret 2010

Sad Story (Seulpeun Iyagi, translated) - Lee Yo Won

I see the hidden tears in your eyes
Even though you say nothing's wrong,
I know it was very hard for you


Someone like who I am
Thank you very much for loving me
Crying and dreading by yourself
I'm regret like a fool


Are you listening to this song?
Can you hear my feelings?
Like leaving to a path you can't turn back
The distance is far away
I love you, I will love you forever
I will remember you forever
Until we meet again in the next realm
So I won't forget you


Someone like who I am
Thank you very much for loving me
Already our love is not meant to be
It passes, don't make an effort

Sabtu, 27 Maret 2010

Hanya Isyarat - Dewi Lestari

Kucoba semua, segala cara
Kau membelakangiku
kunikmati bayangmu

Itulah saja cara yang bisa
untukku menghayatimu
untuk mencintaimu

Sesaat dunia jadi tiada
Hanya diriku yang mengamatimu
dan dirimu yang jauh disana

Ku takkan bisa lindungi hati

Jangan pernah kau tatapkan wajahmu
bantulah aku semampumu

Rasakanlah

isyarat yang sanggup kau rasa
tanpa perlu kau sentuh
Rasakanlah
harapan, impian yang hidup
hanya untuk sekejap
Rasakanlah
Langit, hujan
Detak, hangat nafasku

Rasakanlah

isyarat yang mampu kau tangkap
tanpa perlu ku ucap
Rasakanlah
Air, udara
Bulan, bintang
Angin malam
Ruang, waktu, puisi

Itulah saja cara yang bisa

tell me what to do now

Rabu, 24 Maret 2010. 00:00

"aku ga suka kamu kayak gini! kamu sibuk banget, apa ga bisa 1 atau setengah jam buat ngobrol sama aku? kamu tuh berubah, ga kayak kamu yang dulu!"

well, itu kata-kata yang dilemparkan ke gue di tengah malem, waktu gue nelpon seseorang. dan tanggapan gue atas kata-kata itu adalah dengan diam. cuma diam, seperti biasanya...

mungkin ada yang bakal bilang kalo gue bego dengan sikap diam gue. itu sih terserah, tapi gue punya alasan sendiri kenapa gue diam. pertama, malem itu gue capek banget gara-gara baru aja beresin 2 tugas pas banget sama deadline-nya. kepala gue pusing nyut-nyutan dan sama sekali udah ga ada tenaga buat defense sama kata-kata itu. kedua, kalo pun gue masih punya tenaga, gue juga bakalan tetep diam (pasti yang ngomong 'goblok' makin keras, but it's all up to you). gue bingung harus ngomong apa atau bersikap kayak gimana atas tuduhan-tuduhan itu, jadi gue diam dan nunggu sampe emosi dia sedikit mereda.

"jangan ngambek dong. jadi kamu marah gara-gara aku sibuk dan ga ada buat kamu ya? hmm, terus apalagi yang kira-kira bikin kamu marah sama aku? bilang aja, gapapa kok."

"kenapa sama sekali ga ada waktu buat aku? kamu dulu pernah bilang, jangan nyuekin orang lain saat lagi sibuk! nanti kalo urusannya udah beres, yang ada kamu ditinggalin sama mereka, iya kan?!"

dan gue diam...

gue emang pernah melontarkan kata-kata itu, saat gue memang merasa ditinggalkan dan ga dipeduliin. dan yang dia katakan waktu itu adalah dia mau fokus sama skripsinya supaya cepet lulus. sampe di situ, gue ga bisa ngomong apa-apa lagi. sekarang, keadaan berbalik. dia merasa gue tinggalkan.

"jadi kamu marahnya gara-gara aku sibuk terus ya? hmm, gini lho, semester ini aku emang bener-bener lagi digeber sama tugas-tugas. kan aku juga udah bilang kemaren-kemaren. tiap pertemuan pasti dikasih tugas, ada yang jangka pendek, jangka panjang juga. kamu marah karena aku sibuk, tapi aku juga ga mau sibuk kayak gini. ya aku ga ada pilihan, aku juga ga suka tiap malem harus begadang sampe pagi buat ngerjain tugas yang ga abis-abis. kemarahan kamu kurang beralasan kuat..."

setelah itu, dia yang terdiam...

"oke, aku sekarang ngerti maksud kamu. aku..kangen tahu sama kamu..."

then what should i say next? yang gue lakukan cuma tersenyum.

"kamu udah ga sayang sama aku lagi ya? sekarang kita jujur-jujuran aja deh, ga usah nutup-nutupin lagi."

so this is it. the time comes up.

"gapapa nih? kejujuran tuh kadang-kadang menyakitkan lho.."

"apapun yang kamu bilang, aku terima semuanya. aku ga bakal marah. jangan ngebohongin perasaan masing-masing, bilang aja yang jujur."

"oke. eh, sebenernya di antara kita berdua nih ada apa sih? coba tolong dikasih label dong. hmm, emang perasaan kamu sekarang kayak gimana sih?"

"apa yang ada di antara kita aku juga ga tau. dari dulu kita emang udah kayak gini dan selalu begini, tapi aku merasa kalo kamu tuh lebih dari sekedar temen buat aku. jujur ya, sampe saat ini bagian hati aku merasa kalo kamu adalah milik aku, kamu masih setia sama aku."

"lebih dari temen? kalo lebih dari temen tuh ada 2 lho, yang satu disebutnya sahabat, satu lagi ya...pacar. jadi yang mana tuh?"

"yaa, aku juga masih bingung yang mana. tapi yang jelas kamu tuh lebih dari temen buat aku. aku sayang banget sama kamu."

memang kami selalu begitu, itu bener. mungkin kalo gue denger kata-kata itu sekitar setengah tahun yang lalu, gue terenyuh setengah mati sampe ga sanggup bilang apa-apa lagi. tapi hati gue udah sempet terluka gara-gara ucapan dia yang bilang kalo gue cuma temennya dan dia pengen gue berteman lagi aja sama dia kayak dulu.

"eh, sekarang kamu lagi deket sama siapa?"

"deket? ga ah, sama siapa emang? sekarang lagi ga kepikiran yang lain-lain kecuali tugas..."

gue udah sering denger pertanyaan itu, tapi tetep aja selalu kaget kalo ditanya begitu. memang bener kalo gue lagi mikirin tugas-tugas. yang dia ga tau adalah gue juga lagi mikirin seseorang yang udah lama gue kenal dan sayang sejak SMA, yang ga pernah tahu perasaan gue dan belum tentu perasaan gue berbalas.

"oh gitu. sekarang, kalo perasaan kamu ke aku gimana? kamu masih sayang sama aku?"

waktu udah berlalu kira-kira 1 jam dan gue bener-bener udah capek, ngantuk, pusing, ditambah lagi harus masuk pagi. tiba-tiba ditanya hal itu, entah gimana caranya gue masih berhasil menguasai diri dan berpikir logis selogis-logisnya.

"hmm, ga nyangka perasaan kamu masih segitunya ke aku. aku sayang sama kamu kok. kalo kamu tanya sebesar apa rasa sayang aku, aku sayang kamu kayak aku sayang sama rachmi, aby, tika, dhita, bubenk, ivo. maaf, tapi aku ga bisa sayang lebih dari itu. dulu kamu pernah bilang kalo kita temenan aja kayak dulu lagi, jadi aku sayang sama kamu sama seperti aku sayang sama temen-temen aku yang lain. kamu jangan marah ya..."

i finally did that...after a too long time passed. inilah yang gue maksud dengan 'kenyataan yang menyakitkan'.

"oh gitu...gapapa kok, yang penting kamu jujur sama perasaan kamu sendiri. apapun yang kamu rasakan sekarang, aku tetep sayang sama kamu. aku sayang banget sama kamu, fin..."

badan gue udah bener-bener capek, bahkan mata gue udah setengah merem dan otak gue udah setengah ga sadar. tapi dada gue berasa sesak banget sama kata-kata itu. gue bener-bener merasa ga enak hati udah memperlakukan dia kaya gitu. gue ga bermaksud menyakiti dia, tapi gue juga lelah dengan kenyataan yang selama ini udah gue pendam dan ga berani gue bilang ke dia, kalo gue udah ga sayang lagi sama dia. i do love him, but not as much as i used to. dan dengan dia tetep sayang sama gue, gue merasa jadi orang yang sedemikian jahatnya. anehnya, gue ga merasa lega atas sikap gue. gue...bisa dibilang mati rasa.

"jangan gitu sama aku. aku jadi merasa ga enak sama kamu. aku ga mau mengubah diri kamu, aku ga mau bikin kamu merasa ga nyaman sama diri kamu sendiri."

"kamu jangan gitu, kesannya kayak mengasihani aku banget. udah deh, aku gapapa kok. tapi aku akan tetep sayang sama kamu. aku tau kamu butuh waktu..."

gue ga inget semua yang dia bilang, sebagian besar kesadaran gue udah ilang. tapi gue menangkap jelas kalo dia akan berusaha untuk sesuatu. sesaat kemudian, dia diam. cuma ada suara 'klik' berkali-kali. tiba-tiba, ada sms di hp gue, dari dia.

'kamu ga perlu jadi diri orang lain, ga perlu pura-pura. cukup jadi diri kamu sendiri, karena apa yang kamu punya adalah yang terbaik. kalo ga, ga mungkin dong aku sayang kamu yang seperti ini?'

pembicaraan kami malam itu pun berakhir.

jujur, sebenernya gue emang masih sayang sama dia. tapi seperti yang udah gue bilang, gue ga bisa dan ga mau terus-terusan kayak gini. gue ga sanggup terus menjalin hubungan sama dia, jurangnya udah terlalu luas dan semakin luas. gue takut sekaligus mati rasa, bahkan gue ga yakin sama kesungguhan dia. sampe saat gue nulis post ini, dada gue masih berasa sesak, sama seperti waktu malem itu. mungkin kami emang lupa, atau mungkin juga kebetulan, tapi hari itu, malam itu, tepat setahun yang lalu, perisriwa ini udah pernah terjadi. kayak dejavu aja, tapi perasaan gue udah jauh berbeda, karena 1 tahun bukan waktu yang sebentar.

'harusnya malam ini bisa jadi momen yang indah. harusnya malem ini gue bisa tidur dengan perasaan senang. harusnya gue bisa merasa bahagia. harusnya gue ga nangis...'

malam itu gue tertidur sambil nangis dalam hati. semua gue terima, seperti biasanya, dalam diam.

Sabtu, 20 Maret 2010

Aku Ada - Dewi Lestari feat. Arinna "Mocca"

Melukiskanmu saat senja
Memanggil namamu ke ujung dunia
Tiada yang lebih pilu, tiada yang menjawabku
selain hatiku dan ombak berderu

Di pantai ini kau slalu sendiri
Tak ada jejakku di sisimu
Namun saat ku tiba, suaraku memanggilmu
akulah lautan kemana kau slalu pulang

Jingga di bahuku, malam di depanku

dan bulan siaga sinari langkahku
Kuterus berjalan, kuterus melangkah
kuingin kutahu engkau ada

Memandangimu saat senja
Berjalan di batas dua dunia
Tiada yang lebih indah, tiada yang lebih rindu
selain hatiku, andai engkau tahu

Di pantai itu kau tampak sendiri
tak ada jejakku di sisimu
Namun saat kau rasa pasir yang kau pijak pergi
akulah lautan memeluk pantaimu erat

Jingga di bahumu, malam di depanmu
dan bulan siaga sinari langkahmu
Teruslah berjalan, teruslah melangkah
kutahu kau tahu, aku ada...


seandainya aku bisa menjadi pantai untukmu, dengan ombak yang memeluk pasir tempatmu berpijak...




A Dream Is A Wish Your Heart Makes

A dream is a wish your heart makes
when you're fast asleep
In dreams, you will lose your heartaches
whatever you wish for you keep

Have faith in your dreams and someday
your rainbow will come smiling through
No matter how your heart is griffing
If you keep on believing
the dream that you wish will come true

Selasa, 16 Maret 2010

don't you realize that I'M REALLY MAD OF YOU?!!

ada apa sih sama orang2? ga di kampus, ga di dunia maya, semuanya emang GA BISA ya yang namanya NGEJAGA PERASAAN ORANG dan MENGHARGAI ORANG dan dalam kasus ini GUE!! heran deh...

bisa ga sih kalo kalian semua JAGA OMONGAN? pilih2 kata kek kalo mau ngomong apa sama orang lain. percuma aja udah belajar yang namanya EVALUASI DIRI sampe nilai pada setinggi langit, tapi prakteknya NOL BESAR!! mikir dong, orang tuh punya perasaan, so please pilih kata yang bener kalo mau bilang sesuatu. okelah kalian mau bercanda, gue ga ngelarang. tapi kalo kalian terus2an kayak gitu, apa etis ya? atau gue sebut aja kalian semua MANUSIA GA PUNYA HATI NURANI dan GA BERADAB?

gue tau dan gue ngerti, pasti suasana sibuk dan tertekan ini yang bikin kaian butuh objek lain buat PELAMPIASAN STRESS kalian kan? yaiyalah gue ngerti, GUE JUGA lagi ngerasain STRESS, SIBUK dan TERTEKAN, BUKAN CUMA KALIAN doang!! emang ya kalian tuh CUMA BISA NGATA2IN gue, padahal COBA kalian NGACA! Liat dong kalian kayak apa, segerombol CEWE2 MANJA yang SOK KUAT di depan orang tapi aslinya CENGENG! kalo nangis ato dapet masalah pasti nyari gue, giliran lagi seneng yang ada nginjek2 gue. seneng kan kalian punya tempat sampah kayak gue, dasar DRAMA QUEEN!!!


oke, omongan orang2 mulai GA LUCU. dari awal, apapun yang kalian sebut atau anggap sebagai "becandaan" sama sekali GA ADA YANG LUCU buat gue. sebaiknya kalian hentikan semua sebelum semuanya berakhir ga enak. and i'm serious this time, NO MORE GOOD GIRL!!

Senin, 15 Maret 2010

i don't know you and you don't know me either
then why don't we just live our life and walk our own way?

there were no beginning and no end
so you don't have to bother say anything

and i don't have to hear 'goodbye' from you

because it really hurts when i finally realize
that you never been there, beside me

Minggu, 14 Maret 2010

mungkin...(random)

mungkin lelah kuhidup denganmu
jauh dalam bayangmu dan tingginya anganku
namun tak kuasa akal meniadakanmu dan hati meninggalkanmu...

Kamis, 11 Maret 2010

tanya kenapa?

Hmm...
Setelah cukup disibukkan dengan tugas-tugas yang membludak dan menggila ga kira-kira tiada tara batasnya *lebay*, akhirnya itu semua sudah terlewati (baru beberapa sih, yang numpuk malah makin banyak -_-)

Hmm...
kalo lagi stress dan tertekan gini...
rasanya...
koq.....
........
pengen punya pacar....

........
(ha?)
iya, pengen punya pacar
(masa sih? yakin?)
IYA, PENGEN BANGET PUNYA PACAR!!!!
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA

random amat ga sih lagi dapet tugas segunung numpuk-numpuk, tiba-tiba pengen aja punya pacar. tujuannya sih, yaaaaaaaa, biar ada "obyekan" gitu....

(maksdunya "obyekan'?!)
ya jadi biar ada yang bantuin bikin tugas, bisa disuruh-suruh apa aja tapi mau, kalo gue kesel bisa dijadiin target gebuk-tonjok-bejekbejek tapi diem aja ga protes, bisa minta anter-jemput-traktir tiap hari, dll. dll. dll. yang sejenis dan mendatangkan keuntungan deh.

(kejam amat lu!)
yaaa, sebenernya sih teknisnya ga bakal gitu juga. intinya sih kalo lagi stress dan tertekan gini, gue sering ngerasa kesepian, capek, gampang marah. nah, dengan adanya si "pacar" inilah gue berharap ada yang nemenin gue ngerjain tugas (sukur-sukur mau ikut ngebantuin), bisa ngasih semangat (paling nggak dengan liat tampang gantengnya aja, ga perlu ngomong gapapa koq), dan yang paling penting bisa jadi alat kontrol fluktuasi emosi gue....

Hmmmmm....
kira-kira adakah yang memiliki kriteria seperti yang telah dijelaskan di atas? hehehehe =p

Minggu, 28 Februari 2010

have you?

wish i could love you more than this
wish i could be more than only just your friend

have you ever been see me before?
it's me, i'm on your shadow
always sneaking on you in quiet
quietly having you, quietly loving you

you make me laugh
you make me smile
even if I got bad days, you always be like that
even if you felt not good enough, you always do that

have you ever been see me before?
this smile in my face when you smile
this laugh in my days when you laugh
these feelings in my heart that you don't know

we're looked the same:
we got same sense of humor, we got same close friends
people said we're both crazy
we're laughing together, we smiled forever
and i think that's why we're still alone
both of us...
and it's never be the same again since i got you in my mind


have you ever see me deeper, just for a while?
wish i could love you more than this
wish i could be more than only just your friend
wish that you do feel the same...

Please Be Careful With My Heart - Christian Bautista

If you love like you tell me
please be careful with my heart
You can take it, just don't break it
or my world will fall apart


Reff. You are my first romance
and I'm willing to take a chance
that till life is through, I'll still be loving you
I will be true to you
just a promise from you will do
From the very start, please be careful with my heart


I love you and you know I do
there'll be no one else for me
Promise I'll be always true for the world and all to see
Love has heard some lies softly spoken
and I have had my heart badly broken
I've been burned and I've been hurt before


So I know just how you feel *how I feel*
trust my love is real for you *I hope that your love is real*
I'll be gentle with your heart
I'll caress it like a morning dew
I'll be right beside you forever
I won't let your world fall apart
From the very start, I'll be careful with your heart
(back to Reff.)


Tetaplah Di Hatiku - BCL feat. Christian Bautista

Kekasihku, sayangku, kuingin kau tahu
Hati ini kan selalu menantikan cintamu


Reff. Kaulah yang pertama yang memberi arti cinta
Tuk selamanya tetap di hatiku
Ingin memelukmu, mendekap hangat cintamu
Tuk selamanya, tetaplah di hatiku


Kuberi semua untukmu dnegan kesungguhanku
Tak akan ku berbagi meskipun engkau jauh
Ku kan slalu merindukanmu, ku kan tetap slalu menjagamu
Jangan ada kata berpisah


Pengang erat janjiku, yakinkan di hatimu
Tak akan ku berpaling, hanya kau satu di hatiku
Ku akan slalu di sampingmu, tak ku biarkan kau jauh
Tuk selamanya, ku tetap di hatimu
(back to Reff.)


Can't I Love You (Saranghamyeon An Doeni, translated) - Kim Nam Gil

Even it is so painful, I can't feel it
Even I'm waiting for you and you wouldn't come
Even I think of you with shaking so badly
I can't feel it


Since the day I put your heart in my mind
I can't put my heart else where
Even if it hurts and breaks my heart apart
I won't close my heart


I am who was living in a lonely world
You're the only one who can make me smile


Can't I love you?
Can you come to me?
Just for once, can you hug me in your arms?
You're the only one I love
can't you accept my heart?


The reason why I'm still breathing in this terrible loneliness
It's all because of you



Can't I love you?
Can you come to me?
Once again, can you hug me in your arms?
You're the only one I love
for the first time and last time

Even you're alive, you can't be held in my arms
Even you throw my heart away from your mind


Can't I love you?
Even if I'm just behind your back
Distantly, I just can look at you from a far
Even if I just can protect your shadow
Even like this, it's alright...
Even only I love you, it's okay...


Selasa, 02 Februari 2010

tentang ALAY

Gue dapet dari message by Nanan 'Nunuy' Nuraini di FB. Katanya sih dia juga dapet dari kaskus (kalo ga salah). read and see, isinya tuh kayak pencerahan deh, malah Farida Susanty bilang ini tuh studi intensif tentang alay-ism. Selamat membaca!


apa itu ALAY???

1. selalu ngerasa paling tau tentang sepeda dan kegiatan bersepeda. Padahal jarang banget gowes,,, sekalinya gowes palingan pas ada Event atau ada liputan aja untuk memburu Goodie Bag atau sekedar Narsis.com

2. tongkrongannya di pinggir pinggir jalan (yang cewek godain cowok,yang cowok godain cewe yang lagi lewat)

3. kalo lagi ngumpul bawa handshet buat dengerin lagu lewat handphone(suka pamer ga jelas & sok asik gitu deh). Trus sok telpon-telponan dan SMS-SMS an.. kondisi terparah,, biasanya suka ngunjukin SMS dari ce/co ke temenya,, biar dibilang kl ce/co nya perhatian ama dia..

4. sok EMO tapi ditanya sejarahnya emo ga tau.

5. sok pengen 'gaul' mau ngikutin tren yang sekarang tapi terlalu LEBAY (cth: nge-mix baju ga kira kira ; baju ijo,celana kotak kotak,sepatu merah,kacamata biru!)

6. dimana mana SELALU ada acara yg namanya 'putu putu narziz' (entah itu di track sepeda,WC,mobil,kamar,stasiun ,angkot,dll).

7. fotonya ga nahan smua! (dengan gaya di imut imutin,dideketin lampu biar 'terang bgt',foto deket bgt dari wajah *biar jeleknya ga keliatan*,foto dari atas *biar kelihatan keren kali ya*,dll..pokoknya yang bisa bikin ENEG semua orang)

8. buat cewek tiap hari kerjaannya ngomongin ttg cowooooooooo mulu! (cth: eh tau ga si A tadi gini loh sama gue hahaha lucu bgt ya? *ga lucu!)(yah pokoknya sok pamer gitu deh*berasa cantik)

9. buat cowok..tiap hari kerjaannya cari musuh(ribut) mulu sama temen temen cowoknya yg lain *biar dianggep keren gituw*

10. di friendster.. bagi yang cewek di ff nya majang cowok cowok ganteng semua *meski ga kenal,biar dianggep cantik & gaull* kalo yg cowok ya majang ffnya cewek semua*walau ga kenal* biar dikata cowok ganteng.

11. T U L I S A N
- iya : ia
- kamu: kamuh,kammo,kamoh,kamuwh,kamyu,qamu,etc
- aku : akyu,aq,akko,akkoh,aquwh,etc
- maaf: mu'uph,muphs,maav,etc
- sorry: cowyie,cory,tory(?),etc
- add : ett,etths,aad,edd,etc
- for : vo,fur(zz),pols,etc
- lagi : agi,agy
- makan: mums,mu'umhs,etc
- lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc
- siapa: cppa,cp,ciuppu,siappva,etc
- apa : uppu,apva,aps,etc
- narsis: narciezt,narciest,etc
- tulisannya gede kecil dan pake angka (idihh)
&&& masih bnyak lagi!

12. suka ngirim bulbo ga jelas di YM, FS atau FB :"akko onlenndh dcnniih" ato "ayokk perang cummendh cmma saiia" etc (paling parah lagi kalo ngirim bulbo dengan judul "********" tapi isinya kosong!) ih kampret bner deh tu orang orang alay.

13. menganggap dirinya eksis di friendster atau Facebook atau Mulktiply (kalo comments banyak itu berarti anak gaul jadi lomba banyak-banyakan comment) *please deh ga bgt! emang kenapa coba kalo commentnya banyak?dapet rekor muri ya? ga penting bgt deh..

14. kalo ada org yg cuman view profil kita , kita bilang gini : "hey cuman view nih?" ato "heey jgn cuman view doang,add dong! (kalo emang segitu pentingnya orang nge-ADD buat kita..kenapa kita ga nge-ADD dia waktu kita mau ngasih testi?)

15. friendster dipenuhi glitter-glitter norak yang pastinya bisa ngerusak retina mata zz

16. nama friendster mengagung -agungkan diri sendiri,seperti : pRinceSs cuTez,sHa luccU,tIkka cAntieqq,etc. (pede bgt sih?)

17. kata /singkatan selalu diakhiri huruf z/s (cth : nama adalah talitra,dbuat jadi : talz. nama adalah niken,dibuat jadi qens..dsb!)

18. foto di friendster bisa nyampe 300 lebih padahal cuman foto DIRINYA SENDIRI

19. diam diam mengidolakan : kangen band,st12,radja,ato bahkan GARNET BAND

20. suka menghina orang lain yang ga sama kaya dia.

jd kamyu alay bukan, kalo aqyu iyhah ...

Terms
emo = emosi
Putu putu narziz = photo photo narsis..
lebay = suka melebih lebihkan
ALAY = sebutan / bhs gaul ABC yg termasuk di 12 katagori tsb
ABC = Anak Bau Chiki (komunitas ini biasa nya peralihan menuju ABG)

ciyuuu... (see you...)



10 'Mitos' Tentang Alay dan Kenyataannya!

1. Orang alay biasanya menyukai lagu-lagu pop melayu Indonesia seperti Kangen Band, ST12, dan Radja.

Kenyataannya:
Tidak sepenuhnya benar.

Justru alay-alay yang menyukai lagu-lagu seperti Kangen Band, Radja, Angkasa, dsb itu mulai jarang.

Dan anehnya, justru lagu-lagu Kangen Band itu malah 'populer' di kalangan non-alay, dengan maksud lucu-lucuan dengan teman-teman atau karaoke dengan maksud joke dengan pura-pura menjadi alay (dengan maksud lucu-lucuan juga, bukan dalam artian menyukai lohh).

Justru alay-alay yang seringkali ditemukan itu 'menyukai' lagu-lagu yang istilahnya 'cenderung terbawa mode' atau menurut mereka 'keren/gokil/gaul', padahal mereka hanya sekedar ikut-ikutan biar dibilang keren. Bukan karena musikalitas. Biasanya beraliran rock, punk, atau metal.

Contohnya bisa dari dalam negeri seperti PeeWee Gaskins, atau dari luar seperti Secondhand Serenade, The Red Jumpsuit Apparatus, Avenged Sevenfold, bahkan hingga blink-182 dan Metallica!

Dengan menjadi 'penggemar' musik-musik mereka, kemudian mereka mencaci dan menganggap rendah musik-musik/musisi-musisi tertentu; biasanya musik-musik yang diluar 'selera' mereka (yang menjadi korban biasanya musik-musik yang lebih slow/ngepop), dengan mengatakan 'musik banci', 'lagu bencong berkuntul', dsb. Mereka mengaku-ngaku membenci lagu-lagu seperti itu padahal aslinya malah lebih menyukainya (lihat paragraf selanjutnya).

Kalaupun yang 'pop', biasanya lagu-lagu mainstream standar acara-acara musik di televisi-televisi swasta seperti Inbox, Dahsyat, dll; atau menjadi soundtrack sinetron-sinetron. Biasanya grup musik/penyanyi yang cenderung mengikuti pasar. (untuk saat ini musimnya pop melayu)

Contohnya The Virgin, ST12, Ungu, Derby, Hello, Ridho Rhoma, Lyla, Five Minutes, D'Masiv, dsb.

Aslinya, mereka justru lebih menyukai lagu-lagu semacam ini ketimbang lagu-lagu yang mereka anggap 'keren' tersebut.

Hanya saja mereka 'jaim' sehingga mereka menikmati lagu ini secara sembunyi-sembunyi atau menyelipnya di 'tumpukan' lagu-lagu yang mereka anggap 'keren/gaul' di playlist mereka.Maksudnya biar tidak ketahuan bahwa mereka menyukai lagu seperti itu.


2. Orang alay biasanya menyukai grup musik yang penampilan personilnya (maaf) 'kampung' atau 'menengah ke bawah'. (penampilan fisik, bukan performance di atas panggung)

Kenyataannya:
Justru sebaliknya!

Alay justru malah melihat suatu grup musik/musisi dari bentuk fisik personilnya.
FYI, selera musik mereka juga mencakup aktor/aktris yang terjun ke dunia musik, meskipun kualitas musiknya pas-pasan sekalipun!

Contoh: Lyla (katanya vokalisnya ganteng), The Titans (katanya vokalisnya ganteng juga), The Adlys (mentang-mentang ada Adly Fairuz), Irwansyah, The Sisters (mentang-mentang ada Shireen Sungkar), Derby, dsb.

Mereka seringkali 'judge a book by its cover', kalau vokalisnya jelek atau 'muka melas', menurut mereka sudah pasti musiknya 'melas' juga, kalau vokalisnya gendut musiknya 'nyesekin', dsb.

Ingat, sama sekali tidak ada hubungan antara tampang dengan musikalitas!
Musikalitas itu lebih dekat dengan suara dan kemampuan memainkan alat musik dengan alat-alat tubuh tertentu. Musik itu bukan seni peran yang lebih mengedepankan tampang dan akting.

Di luar sana, banyak sekali musisi meskipun dengan penampilan fisik yang (maaf) menengah ke bawah namun mampu menghasilkan musik yang jauh lebih berkualitas ketimbang grup-grup musik/musisi-musisi yang mengandalkan tampang, tetapi musikalitasnya cenderung mengikuti pasar.


3. Orang alay identik dengan ekonomi (maaf) menengah ke bawah.

Kenyataannya:
Tidak semuanya kok.

Memang sifat alay itu karena pengaruh lingkungan, dan lingkungan yang identik dengan ke-alay-an itu memang tidak dapat dipungkiri, didominasi oleh kalangan menengah ke bawah.

Tetapi banyak juga alay yang berasal dari kalangan menengah ke atas.

Biasanya OKB (orang kaya baru), tetapi OKL (orang kaya lama) juga banyak.
Mungkin karena pengaruh lingkungan yang mendidik mereka untuk mempunyai sikap alay.

Mencakup orang-orang yang sok keren, tukang pamer, dan yang suka menganggap rendah orang-orang yang berada di bawahnya.

Contohnya seseorang yang mempunyai BlackBerry, lalu menganggap rendah orang-orang di sekitarnya yang mempunyai ponsel yang hanya mempunyai fitur sms dan telepon, dengan menganggap mereka *ucup*, tidak gaul, atau miskin. Padahal BlackBerry hasil merengek atau bahkan mengancam orang tuanya; bahkan dia sendiri kurang mengetahui fitur-fitur BlackBerry.


4. Orang alay biasanya ditemukan di perkampungan/pedesaan atau di pelosok.

Kenyataannya:
Kata siapa? Justru di pelosok/perkampungan/pedesaan lebih banyak orang yang tahu diri dan lebih mengerti akan arti kebersamaan dan perdamaian, serta rendah hati.

Kalau Anda suka menonton acara-acara yang berbau petualangan/menjelajah daerah-daerah tertentu, justru orang-orang yang tinggal di wilayah seperti itu lebih suka bermain dengan permainan-permainan turun-temurun dengan atau membantu orang tuanya untuk menghidupi keluarga, misalnya menangkap ikan atau mencari kayu bakar.

Orang alay banyak juga yang ditemukan di wilayah perkotaan bahkan di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Mungkin yang orang tuanya mengadu nasib di sana.

Tetapi lebih dominan di kota-kota kecil atau masih bersifat kedaerahan seperti Serang, Cilegon, Sukabumi, Cirebon, dll.

Kita tahu sendiri, kasus-kasus kriminal seperti tawuran atau melibatkan geng-geng yang umumnya melibatkan anak-anak ABG (biasanya SMP atau SMA awal bahkan SD akhir) lebih banyak terjadi di mana?

Kenakalan remaja seperti tawuran dan merusak fasilitas umum merupakan imbas dari budaya alay yang 'selalu ingin dibilang keren/gaul'.


5. Orang alay berpendidikan/berpengetahuan rendah.

Kenyataannya:
Tidak semua kok.

Ada juga orang yang pengetahuannya tinggi, dan dia menggunakan pengetahuannya itu untuk pamer, untuk menjatuhkan orang lain, serta untuk mencaci/menghina orang lain yang tidak sependapat dengannya.

Intinya, kembali lagi ke pandangan hidup alay: dibilang 'keren' atau 'gaul'!

Contohnya orang yang serba tahu tentang musik metal, lalu menghina musik genre lain; maksudnya biar dibilang keren/gaul, merasa diri paling keren dan cool.

Seharusnya orang semakin tinggi pengetahuannya/pendidikannya itu semakin rendah hati, seperti ilmu padi makin berisi makin merunduk.



Nah, coba sekarang kita introspeksi lagi deh. Ada ga dari paparan di atas yang menyebutkan apa yang kita alami, rasakan, atau malah mungkin kita sukai? Hayooo, jujur dong! Paling ga sama diri sendiri deh.
Menurut gue sih kita mending ga usah deh ngatain orang dengan sebutan yang sebenernya kita ga paham betul. Gue aja jadi ga berani ngatain 'alay' lagi, soalnya (jujur nih!) ada beberapa hal di atas yang dulu pernah gue lakukan (tapi sekarang udah ga, sungguh!).

Jadi, gimana kalo gue bikin gerakan shoutout kayak gini: "Jangan Asal Sebut ALAY"?
Let's DO IT!! =D

Minggu, 24 Januari 2010

nyontek dari blog tika =9

kepada neng kartika yuniarti yang terhormat, gue nyontek postingan blog lo yang lo dapet dari orang laen juga ya. hehehe =9
and here we gooo...


make it red


I am a cuddler
I am a morning person
I am a perfectionist

I am a night person
I am an only child
I am Catholic
I am currently in my pajamas
I am currently suffering from a broken heart *even when i'm falling in love, seriously*
I am okay at styling other people’s hair
I am left handed
I am addicted to my myspace
I am very shy around the opposite gender *kalo belom kenal doang sih*
I bite my nails
I can be paranoid at times
I currently regret something that I have said
When I get mad I curse frequently
I like someone

I enjoy jazz music

I enjoy smoothies

I enjoy talking on the phone
*kalo emang lagi ga ada kerjaan ato sama orang tertentu, hehe*
I have a pet *pets, actually*

I have a secret that I am ashamed to reveal *superduper fatal deh*

I have a tendency to fall for the wrong person

I have all my grandparents
I have at least one sibling

I have been told that I am smart

I have broken a bone
*belongs to my sister*
I have Caller I.D. on my phone
I have bathed/​showered with someone

I have changed a diaper
I have changed a lot over the past year

I have done something illegal
*accidentally*
I have friends who have never seen my natural hair
I have had surgery
*minor surgery*
I have killed another person
I have had my hair cut within the last week
I have had the cops called on me
I have kissed someone I knew I shouldn’t

I have held hands with someone who wasn’t my boyfriend/girlfriend

I have loved someone

I have danced around naked


and now, what about YOU?
*kayak iklan motor, haha*

Sabtu, 23 Januari 2010

i really hate these feelings: the way i fall in love

Hmm, aneh ya judulnya? (bodo amat =9)

Kalo semua orang bertanya-tanya, gue bakal jawab: Iya, gue emang lagi jatuh cinta, emang kenapa?


But the poin is...emang bener gue lagi jatuh cinta, tapi ga tau sama siapa ato karena apa. Yang jelas perasaan-perasaan kayak "butterfly in my stomach" tuh ada, gue kelewat sering senyum-senyum sendiri anytime anywhere (terutama kalo lagi di depan cermin, kemungkinan menjelang gila), dan yang paling parah gue sering banget susah tidur ato nangis tanpa alasan jelas in almost every single night!!


Buat kebanyakan orang mungkin jatuh cinta adalah perasaan yang indah, menyenangkan, bikin hari-hari lebih cerah. Gue agak sedikit berbeda dengan kelompok orang-orang itu. Buat gue, jatuh cinta emang menghadirkan perasaan-perasaan menggembirakan, tapi itu ga seberapa. Apa yang gue rasain malah justru ga enak, nyiksa diri banget! Yang paling kerasa ga enak mungkin mid-night cries sama perasaan putus asa yang kayak ga ada ujungnya. Mood jatuh cinta bikin emosi naik-turun ga karuan, hasilnya gue jadi gampang tersinggung dan maunya marah-marah melulu sama semua orang, bahkan sama orang yang ga ngelakuin kesalahan. Jelek banget kan kalo gue jatuh cinta?


Gue lagi nyoba nyari, apa sih yang bikin gue kayak gini? Ini dugaan gue...
Seperti yang udah gue bilang, kemungkinan penyebabnya gara-gara gue jatuh cinta tapi ga ada objeknya kali ya (ato belom ada). Kemungkinan lain yaitu gue suka sama orang, tapi orang itu jauh banget, cuma aktif komunikasi dunia cyber, dan seandainya gue ketemu sama dia pun, gue pasti ga berani buat ngajak dia ngobrol saking takut dan deg-degannya. Gue terlalu sibuk mikirin hal itu (karena emang lagi ga ada kerjaan banget) sampe gue stress sendiri. Bener ga?


Intinya sih gue ngerasa rada-rada kapok dan takut sama yang namanya cinta. Dia selalu aja dateng berkali-kali, bikin gue berharap (ke)tinggi(an) terus ternyata harapan gue itu ga pernah terjadi dan si cinta itu pergi gitu aja. Terus dateng lagi, gue berharap lagi, down lagi, dst. dst. dst kayak lingkaran setan (dimana gue terlanjur terjebak di dalemnya) *sigh*


"gue suka sama lo. gue bener-bener suka sama lo dari dulu. gue emang ga pernah berani bilang dan lo juga ga pernah menyadari itu. tapi apa gunanya juga lo nyadar kalo lo ga ngerasain apa yang selama ini gue rasain? gue lagi kan yang sakit hati?"



...i know that i love you, and i know too that our feelings are not the same. but i always hope that i can love you more than this...







ah sial, nangis lagi kan gue sambil ngetik. nyampah deh di blog...
just help me to get out from all this junk, anybody. please... -_-